Selasa, 11 Mei 2010

MOTIVASI, SIKAP & PERILAKU SOSIAL

Pengertian Motivasi

Kekuatan sekaligus atau daya dorong yang menggerakkan sekaligus mengarahkan kehendak dan perilaku seseorang dan segala kekuatannya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, yang muncul dari keinginan memenuhi kebutuhannya.

Hirarki kebutuhan Maslow:
a. Kebutuhan fisiologis
b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
c. Kebutuhan rasa memiliki
d. Kebutuhan akan penghargaan
e. Kebutuhan aktualisasi diri

Cara Memotivasi Diri
1. Memotivasi diri melalui rasa percaya diri:
a. Hindari mencari-cari alasan
b. Gunakan daya imajinasi
c. Jangan takut gagal
d. Perhatikan penampilan
2. Memotivasi diri dengan menentukan sasaran
3. Memotivasi diri dengan menyusun catatan
mengenai sukses yang pernah diraih

Minggu, 09 Mei 2010

INTERAKSI SOSIAL

Komunikasi Sosial

Komunikasi dari kata Latin, kommunicatio, artinya hal
memberitahukan, pemberitahuan, hal memberi bagian
dalam, pertukaran
Sosial berasal dari kata Latin, socius, yang artinya teman
atau kawan
Komunikasi sosial dapat diartinya secara umum sebagai
suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok yang
dilakukan dengan cara verbal maupun non-verbal
dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu pesan,
dengan cara yang dapat dipahami oleh kedua belah
pihak dan yang mampu menghasilkan tanggapan yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak

A. Pengertian Nilai
Secara eksplisit, nilai dapat dimengerti sebagai konsepsi
yang dihayati seseorang/kelompok mengenai apa yang
penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau
kurang baik, apa yang lebih benar atau kurang benar.

B. Pengertian Norma
1. Norma pada umumnya: alat ukur yang terbuat dari
berbagai bahan dasar dengan berbagai ukuran dan
bentuk
2. Norma sebagai kaidah pertimbangan penilaian

Jenis-jenis norma perilaku:

a. Norma khusus
b. Norma umum : 1) Norma sopan santun
2) Norma hukum
3) Norma moral

Kaitan Nilai dan Norma

1. Norma sebagai penampakan nilai
2. Norma sebagai pelindung nilai
3. Norma yang berpotensi menyembunyikan atau
mengaburkan nilai

Konflik sosial: pertentangan, percekcokan, perselisihan
atau ketidaksamaan pendapat antara kelompok-
kelompok dalam masyarakat.
Konflik dapat terjadi antar kelompok masyarakat dengan
kelompok masyarakat lainnya ataupun konflik yang
timbul dalam hubungan antar pribadi

Konflik antarkelompok masyarakat terjadi atas:
1. Konflik antarkelompok umat beragama
2. Konflik antarsuku

Cara mengelola konflik: Johnson dalam Supratiknya, (1999)
dan Hardjana, (2001)

a. Gaya Ikan Hiu: senang menaklukan lawan dengan cara
memaksa menerima solusi konflik yang ia sodorkan.
b. Gaya Burung Hantu: konflik merupakan masalah yang
harus dicari pemecahannya yang sejalan dengan tujuan-
tujuan pribadi maupun lawannya.
c. Gaya Rubah: senang mencari kompromi.
d. Gaya Kura-kura: menarik diri dan bersembunyi dibalik
tempurung badannya untuk menghindari konflik.
e. Gaya Kancil: gaya ini berkeyakinan bahwa konflik harus
dihindari demi kerukunan.

Pedoman memilih cara pengelolaan konflik:

a. Bila tujuan penting, sedang hubungan baik tidak penting,
pakailah Gaya Ikan Hiu
b. Bila tujuan amat penting dan hubungan baik juga amat
penting, pergunakanlah Gaya Burung Hantu.
c. Bila tujuan kepentingannya sedang-sedang saja dan
hubungan baik juga sedang-sedang saja kepentingannya,
manfaatkanlah Gaya Rubah.
d. Bila tujuan tidak penting dan hubungan baik juga tidak
penting, pilihlah Gaya Kura-kura.
e. Bila tujuan tidak penting, tetapi hubungan baik penting,
laksanakanlah Gaya Kancil.

LINGKUNGAN SOSIAL

1. Keluarga

a. Dasar pembentukan keluarga
b. Bentuk-bentuk perkawinan
a) Perkawinan dilihat dari segi jumlah suami/istri
b) Dilihat dari segi asal suami-istri:
1) Perkawinan eksogami
2) Perkawinan endogami
3) Perkawinan homogami
4) Perkawinan heterogami
c) Bentuk-bentuk lain:
1) Garis keturunan
2)Tempat tinggal

2. Kelompok dekat (in group)

Unsur-unsur kebudayaan

Kluckhohn, berpendapat ada 7 unsur kebudayaan:
a. Peralatan & perlengkapan hidup manusia
b. Mata pencaharian hidup & sistem-sistem ekonomi
c. Sistem kemasyarakatan
d. Bahasa
e. Kesenian
f. Sistem pengetahuan
g. Religi

MENGEMBANGKAN DIRI

Arti dan Tujuan Mengembangkan Diri

Arti mengembangkan diri adalah:
Suatu usaha sengaja dan terus menerus, tanpa henti, yang
dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk
membuat daya-potensi diri (jasmani rohani) dapat terwujud
secara baik dan optimal, yang menghantar seseorang pada
taraf kedewasaan sesungguhnya. Usaha besar ini
merupakan konsekuensi dari kedudukannya sebagai
manusia, yang diberi akal budi

Tujuan yang ingin dicapai dengan usaha pengembangan diri
ini adalah:

Realisasi optimal ke arah yang baik dari daya potensi yang
dimiliki diri sendiri, (jasmani rohani), yang menghantar
seseorang pada tingkat matang dewasa, yang membuat dia
sanggup membangun relasi yang semakin baik dengan
dirinya, dunia, sesama dan Tuhan.

Usaha ini melibatkan diri manusia sepenuhnya dan
menggunakan daya dukung yang tersedia baginya.

Cara Mengembangkan Diri


1. Mengenal dan menerima diri
2. Memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri
3. Memanfaatkan kemungkinan yang terbuka
4. Belajar dari kesalahan

Hal-hal penting yang perlu dikembangkan sebagai bentuk
konkrit pengembangan diri sendiri adalah:
1. Mental yang sehat
2. Integritas diri
3. Mandiri, kreatif, dan inovatif
4. Motivasi diri

Kekuatan dan Ketahanan Mental
Pemaparan yang disajikan berikut ini diambil dari buku
Adversity Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi
Peluang, karangan Paul G. Stolz, 2000.
1. Adversity Quotient (AQ): Penentu utama untuk sukses
2. Quitters, Campers, dan Climbers
3. Adversity Response Profile (ARP)

David Cambell Ph.D menyatakan bahwa kreativitas
adalah kegiatan yang mendatangkan hasil dengan
kandungan ciri:

a) inovatif
b) berguna
c) dapat dimengerti

MENGENAL DIRI SENDIRI

Mengenal diri berarti:

Memahami kekhasan fisiknya, kepribadian, watak dan

temperamennya, mengenal bakat-bakat alamiah yang

dimilikinya serta punya gambaran atau konsep yang jelas

tentang diri sendiri dengan segala kekuatan dan

kelemahannya

Manfaat dan tujuan mengenal diri:

Seseorang dapat mengenal kenyataan dirinya, dan sekaligus

kemungkinan-kemungkinannya, serta (diharapkan

mengetahui peran apa yang harus dia mainkan untuk

mewujudkannya

Cara Mengenal Diri:

1. Melalui sejarah perkembangan diri

2. Melalui penelusuran bakat dan kepribadian

3. Melalui pengalaman sehari-hari

4. Melalui kebersamaan dengan orang lain

5. Melalui kaca mata orang lain

6. Melalui refleksi pribadi

Kepribadian/Watak/Temperamen

1. Kepribadian

Adalah organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri

dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan tingkah

laku dan pikirannya secara karakteristik dalam

menyesuaikan diri terhadap lingkungan (G. Allport)

2. Watak

Adalah totalitas dari keadaan-keadaan dan cara

bereaksi jiwa terhadap perangsang. (G. Ewald)

Secara teoritis, watak dibedakan (G. Ewald)

a. Watak yang dibawa sejak lahir

b. Watak yang diperoleh

3. Temperamen

Adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu,

termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi,

kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan

suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan

intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor

konstitusional dan karenanya terutama berasal dari

keturunan (Allport)

Temperamen

Adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan

konsitusi jasmani (G. Ewald)

Jenis-jenis temperamen:

1.Sanguinis

2.Koleris

3.Melankolis

4.Phlegmatis

Mengenal Bakat

A. Pengertian Bakat

1. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang

sebagai bawaan sejak lahir. Unsur rohani ini dapat atau

tidak berkembang turut ditentukan oleh keadaan di luar

diri seseorang (lingkungan), & didukung oleh keinginan

kuat yang dimiliki oleh orang itu untuk mengembangkan

atau tidak mengembangkannya.

2. Bakat adalah suatu bentuk kemampuan khusus, yang

memungkinkan seseorang memperoleh keuntungan

dari hasil pelatihannya sampai satu tingkat lebih tinggi.

Kalau personality dipahami sebagai totalitas manusia

yang unik, maka bakat merupakan salah satu dari

personality itu.

3. Bakat merupakan potensi, dan bukan sesuatu yang sudah betul-betul nyata dengan jelas. Bakat lebihsebagai kemungkinan, yang masih harus diwujudkan. Kita tidak dengan sendirinya mengetahui bakat kita, walau sebenarnya kita memilikinya, dan dapat mewujudkannya ketika kita menggali dan mengembangkannya.

4. Bakat merupakan suatu karakteristik unik individu yang

membuatnya mampu (atau tidak mampu) melakukan

suatu aktivitas dan tugas secara mudah (atau sulit) dan

sukses (atau tidak pernah sukses)

B. Kecerdasan Sebagai Bakat

Jenis kecerdasan:

1. Kecerdasan linguistik

2. Kecerdasan logis-matematis

3. Kecerdasan spasial

4. Kecerdasan musikal

5. Kecerdasan kinestetik-jasmani

6. Kecerdasan antarpribadi

7. Kecerdasan intrapribadi

C. Hal-hal yang mempengaruhi bakat

1. Unsur genetik

2. Latihan

3. Struktur tubuh

D. Pola hubungan Bakat & Kreativitas

1. Anak yang berbakat tetapi tidak kreatif

2. Anak yang berbakat & kreatif

3. Remaja yang kreatif tetapi tidak berbakat

4. Orang dewasa yang kreatif & berbakat

E. Mengembangkan Bakat

1. Perlu mengetahui bakat

a. Untuk mengetahui potensi diri

b. Untuk merencakan masa depan

c. Untuk menentukan tugas atau kegiatan

2. Cara mengembangkan bakat

a. Perlu keberanian

b. Perlu didukung latihan

c. Perlu didukung lingkungan

d. Perlu memahami hambatan-hambatan

pengembangan bakat & cara mengatasinya

Mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan

diri sendiri:

1. Introspeksi diri

2. Mengendalikan diri

3. Membangun kepercayaan diri

4. Mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-

tokoh teladan

5. Berpikir positif & optimis tentang diri sendiri